Kriiingggg…
Jam wekerku berbunyi sangat nyaring,
membangunkan aku dari tidurku yang sangat nyenyak. Aku tersadar hari sudah
pagi, mentari bersinar sangat cerah pagi itu. Dan aku pun menyadari, hari ini
adalah awal dari semester ganjil, aku sudah kelas 3 SMA. Aku tak sabar!
***
“SELAMAAAT PAGIIIII NATASYAA CHARISSA AZARIAHH!!!!” suara itu
mengagetkan aku saat aku duduk terpaku sambil melamun di tempat dudukku dalam
kelas.
“Ehh kamu, Ndre. Bisa gak gak ngagetin aku gitu? Kamu kesurupan ya
makanya jadi gila gini?”
“Ahh kamu bisa aja, Nat. kamu gak usah takut, aku nggak kesurupan
kok” Andre cengar-cengir.
“Bisa aja ya, kamu!”
Sungguh aku semangat memulai semua ini, tapi aku tak yakin
memiliki semangat juang yang berkobar seperti Andre, sahabatku. Aku sudah
bersahabat dengannya sejak kelas 1 SMA, kami bertemu pertama kali saat MOS,
kesan pertamaku dengannya, menurutku dia orang yang sangat narsis. Sungguh aku
tidak bohong, namun dia sangat baik, pandai dan ramah.
***
Pagi itu kami kedatangan murid baru
di sekolah, dia dimasukkan ke kelas XII IPA 1, kelasku, tandanya kami punya
teman baruuuu! Yang tidak pernah kusangka dia adalah teman kecil Andre. Katanya
mereka sudah kenal sejak SD. Oh baguslah.. Itu tandanya Andre tidak akan autis
lagi di kelas karena teman lamanya yang pasti mengerti dia datang lagi mewarnai
hidupnya dan membuatnya tidak autis lagi.
“Halooo! Nama saya Roni Jonathan,
dari SMA Nusa II. Dulu saya di sana kelas XI IPA 1 di sana, dan mungkin sekolah
ini sadar betapa jeniusnya saya hingga memasukkan saya di XII IPA 1 hehehe”
Yaampun narsis!
***
Roni dan aku mulai dekat, kami sering dimasukkan ke dalam kelompok
yang sama, Andre juga, aku dan Andre itu bagai amplop dan prangko, apapun yang
terjadi kami pasti selalu bersama, sudah terbukti sejak awal masuk SMA kami
selalu bertemu, kecuali saat pelajaran tata boga / elektronika. Mungkin hanya
saat itulah kami berpisah.
Ternyata Roni adalah orang yang asik, gaul, ramah, dan tidak
senarsis yang kukira, dan satu lagi dia memang pandai. Mungkin dia mencuri sedikit
kepandaian Albert Einstein. Tidak! Tidak! Dia tidak sejenius itu juga.
Roni mulai sering mengajakku ketemu, makan siang sama, main sama,
terkadang Andre memang ikut. Namun lebih sering kami berdua saja. Dan ini sudah
2 bulan setelah dia pindah. Aku merasa Roni memakai pelet atau apa, sehingga
begitu banyak perempuan yang menyukainya di sekolah, mulai dari adik kelas
sampai anak kelas 3 lainnya.
“Nat.. gue cakep banget ya?” katanya padaku saat kami sedang
mengerjakan tugas matematika di café yummy saat itu.
“Elaah, pedenya!”
“Ihh emang bener kan? Buktinya banyak
cewe yang suka sama gue di sekolah. Iya kan?”
“Ya bener sih, tapi gue rasa elo itu
make pelet, Ron! Hahaaha” aku tertawa terbahak-bahak di depannya.
“Ihh mukalo
puas banget ngetawain gue! Tapi.. gue cuma suka 1 cewe di sekolah, itu adalah..
jeng..jeng..jeng..jeng.. Natasya Charissa Azariah!!!! Cewe yang gak
ngejar-ngejar aku dan cewe yang keliatan special dan cantik banget! Gimana?”
Aku ternganga di hadapannya saat itu
juga. Aku tak menyangka kata-kata itu akan keluar dari mulutnya. Kenapa tidak? Kata-kata
itulah yang keluar dari mulutku saat aku mendengar kata-kata itu darinya. ‘Yeee!
Aku punya pacar!!’ kataku dalam hati.
***
“Nat.. kamu jadian ya sama Roni?”
tanya Andre padaku saat kami sedang makan bakso berdua di kantin, saat itu Roni
sedang ujian susulan, sehingga ia tidak ikut.
“Kamu tau darimana, Ndre? Emang iya.
Kamu setuju kan? Udah 1 bulan loh, Ndre..” aku menjawab dengan hati yang penuh
kegembiraan, berharap dia setuju dan mendukung aku dan Roni.
“Nat.. putusin sebelum kamu nyesal..
aku mohon, dia itu gak baik buat kamu!” bujuk Andre.
Loh???! Kok gini sih? Bukannya
harusnya dia mendukung? Aku kan sahabatnya? Kenapa dia malah melarangku memilih
yang aku rasa baik buatku?? “Maksud kamu apa, Ndre? Kamu gok gini sih!? Kamu gak
suka liat aku bahagia? Buat aku gak selera makan aja deh!” aku berdiri dan
pergi meninggalkannya.
“Bukannya aku gak mau kamu bahagia,
Nat.. aku cuma mau yang terbaik buat kamu! Dan dia bukan yang terbaik! Tapi terserah
kalo kamu emang gak mau dengerin aku!” katanya dengan suara keras, aku masih
mendengarnya, dan aku tidak peduli akan hal itu. Memangnya kenapa?!
***
Sejak kejadian itu aku tak pernah
berbicara dengannya lagi, sama sekali tidak pernah! Aku benar-benar marah
padanya. Aku merasa dia adalah orang yang paling kubenci di dunia ini. Aku tidak
mau mengingatmu lagi, Ndre! Aku sudah cukup kecewa dengan perlakuanmu padaku
kemarin!
Selamat
ujian, Natasya Charissa Azariah!
Kamu
pastiii bisa jawab soal-soal itu dengan baik!
Semangat
yaaa!!
Salam,
Andre
Surat kecil yang kutemukan di laci mejaku saat pagi-pagi aku
datang ke sekolah untuk menghadapi UN. Aku kaget melihat surat itu. Saat-saat
aku membencinya, dia mengingatku, saat-saat aku mengharapkan Roni yang akan
menyampaikan kata-kata itu, Andrelah yang datang padaku, “Trimakasih Andre..”
kataku dalam hati.
***
Farewell
party, saat-saat yang paling ditunggu-tunggu, em… tidak juga. Jika sudah
farewell party, itu tandanya harus berpisah. Bukankah begitu?
Aku
pergi dengan pacarku, Roni dan melihat Andre datang sendiri ke pesta itu.. ntah
setan macam apa yang merasukiku, saat itu aku mau menuruti permintaan Andre
yang sangat ingin berfoto dengan aku. Ya.. sebenci-bencinya aku padanya saat
ini, aku harus sadar, dialah sahabatku sejak aku masuk sekolah ini, dan
seharusnya dia tetap menjadi sahabatku saat aku akan meninggalkan sekolah ini.
Saat
aku hendak menyebrang jalan menuju parkir mobil Roni setelah farewell party,
kakiku tiba-tiba merasa pegal dan aku memutuskan untuk menyebrang lebih pelan,
tak kusangka sebuah mobil tampak melaju begitu kencang di hadapanku. Aku merasa
semua gelap, aku merasa badanku tak dapat bergerak, aku tak berdaya..
Perlahan
aku membuka mataku, aku merasa tidurku sangat lelap dan sudah terasa sangat
lama. Aku melihat seorang pria menungguku dengan sabar sampai aku sadar, “Andre..?”
“Akhirnya
kamu sadar, Nat.. aku khawatir banget sama kamu..”
“Aku
kenapa, Ndre?”
“Kemaren
kamu ditabrak mobil, Nat.. tepatnya 1 minggu yang lalu, kaki kamu baru aja
dioprasi, dan ya.. keadaan kamu parah banget kemaren, sampe-sampe kamu koma 1
minggu. Kamu mimpi apa pas tidur panjang? Kamu gak laper?” Andre berusaha
menghiburku dalam keadaan yang menyedihkan ini.
“Hahaha
kamu bisa aja, Ndre! Jadi aku gimana? Apa aku bisa sembuh?”
“Pasti
bisa! Aku yakin! Ntar aku ajarin kamu jalan, kamu harus bisa lari-lari kayak
dulu! Kamu kan lasak banget, Nat.. tapi kamu gak marah lagi sama ku?” tanya nya
halus.
“Gimana
aku mau marah sama orang yang udah setia nunggu aku seminggu ini. Roni dimana?”
“Nanti
kamu pasti tau sendiri, kok Nat.. waktu akan menjawabnya, bukan sekarang, tapi
nanti saat kamu udah sembuh”
Setiap
hari Andre menemaniku, menjagaku, dan mengajariku berjalan lagi, dia selalu
menyemangati aku. Dia adalah sumber semangatku saat ini, dia adalah orang yang
menjadi alasan untukku tetap bertahan sampai saat ini, orang yang mendukung ku
dan meyakinkan aku kalau aku bisa kembali seperti dulu lagi. Terkadang aku
terjatuh.. kakiku belum kuat, namun ia mengangkatku kembali dan membantu aku
berjalan lagi. Terimakasih Andre..
***
Hari
yang kutunggu tiba, hari dimana aku sudah diizinkan pulang ke rumah, tepat saat
ulang tahunku, setelah Andre mengantarku dia pergi dan memberiku sebuah amplop,
album foto, serta sebuah foto berbingkai. Andre meminta aku membuka amplop itu
besok pagi, setelah aku bangun dari tidurku.
Selamat
pagi Natasya Charissa Azariah..
Pagi ini
aku mau pamit sama kamu, aku mau pergi ke Bandung, kembali sama orangtuaku,
disana aku nanti kuliah dan mencoba meraih cita-citaku. Aku disana akan
berjuang meraih apa yang selama ini menjadi impianku, kuliah dan bekerja, kamu
juga ya? Nanti aku akan kembali ke hidup kamu setelah aku berhasil meraih itu. Kamu
ingat kan aku pernah bilang punya 3 cita-cita? Yang pertama kuliah, yang kedua
bekerja dan sukses, dan yang ketiga hal yang aku gak pernah kasih tau ke kamu,
hari ini aku akan ngasih tau, cita-cita ku yang ketiga itu bahagiain kamu
sampai aku mati. Yang penting aku janji janji janji aku pasti kembali. Kamu gak
perlu nyari aku! Biarkan aku yang nyari kamu, kamu sabar ya nunggu waktu
mempersatukan kita kembali. Kamu jaga diri baik-baik.. jangan kecelakaan lagi,
aku pasti sedih nanti. Dan soal Roni, kamu akan tau hari ini juga, kamu pergi
aja nanti jam 6 sore ke Café Sweet and Yummy. Dia ada di sana. Dan kamu juga
gak boleh sedih ya walau aku gak sama kamu! Ingat tetap senyum.
Makasih ya
udah jadi sahabatku, makasih kamu udah datang ke kehidupanku dan makasih kamu
udah berhasil buat aku sayaaaannng bangeeet sama kamu. Oke?
Sampai
bertemu lagi, Nat, aku harap saat kita ketemu lagi, perasaan ini gak akan
pernah berubah.. sampai bertemu lagi sahabatku…
Aku membiarkan air mataku menetes membasahi pipiku..
aku tidak mengerti kejadian macam apa yang sedang kualami saat ini. Di saat aku
mulai menyadari aku sangat menyayanginya.. saat itulah dia pergi dari
kehidupanku. Aku pasti menunggumu sampai kau kembali.. ntah sampai kapanpun
itu, aku berjanji! Dan aku pun sangat berharap saat kau kembali perasaan ini
tidak akan pernah berubah. Terimakasih untuk segalanya!
-END-
0 komentar teman-teman :):
Posting Komentar
Halo!
Terimakasih sudah mau membaca blog saya. Semoga Anda suka :) Oh iya kalau mau kasih komentar, kasih komentar yang baik dan membangun ya. Supaya komennya enak dibaca :) Hahaha makasih