Pagi
ini gadis itu bangun dan dikagetkan sebuah surat dari rumah sakit yang
menjelaskan penyakitnya sudah semakin parah. Penyakit itu begitu cepat
menyerangnya, dan menggerogoti tubuhnya. “Aku hanya tinggal menunggu kapan aku
akan dipanggil-Nya” Monica, gadis itu menangis.
***
“Rey..
Lihat deh.. Cantik banget ya burung-burung itu terbang di langit, aku pengen
banget liat mereka tiap hari.. sampai aku menghembuskan nafas terakhirku.
Rasanya aku ingin memindahkan langit ke kamarku, hingga aku merasa hari-hariku
tetap ramai saat aku hanya bisa terbaring lemah tak berdaya di kamarku, nanti..”
katanya pada Reyhan saat mereka berada di sekolah saat itu.
“Memang
cantik, Mon. Tapi, kamu gak bisa mindahin langit dan burung-burung itu ke kamar
kamu, ntar dunia ini sepi tau. Kalau kamu mau, aku bisa kok ngasih kamu kayak
gitu, tanpa mindahin langit..”
“Maksud
kamu?” tanyanya heran, bagaimana mungkin dia bisa memindahkan keindahan langit
ke dalam kamar Monica?
“Kamu
tunggu aja nanti.. Yang penting kamu mau bantuin aku..”
Gadis
itu benar-benar penasaran mendengar apa yang dikatakan sahabatnya, ia sangat
penasaran dan ingin tahu keindahan macam apa yang akan di bawa Reyhan. Reyhan
mengajaknya pergi ke toko, membeli beegituuu baanyaaak kertas origami dengan
warna yang beragam, ada warna yang mengkilap, biasa saja dan memiliki ragam
warna dalam 1 kertasnya. Ia mengajakku pergi ke sebuah taman.
“Rey,
ini semua buat apa?”
“Aku
mau kita ngelipat 1000 burung kertas, sampai selesai kita bersama-sama melipat
burung-burung ini. Nanti, aku janji akan menggantung semuanya di kamar kamu..”
***
Hari
demi hari mereka membuat burung-burung kertas dari origami, hari demi hari juga
penyakit gadis itu semakin parah. Reyhan mengetahui tentang penyakit leukemia yang
menggerogoti tubuhnya saat ini, ia tahu sudah separah apa penyakit gadis itu
saat ini, namun semua itu membuatnya semakin semangat untuk membuat Monica
bahagia di sisa hidupnya.
“Kira-kira
burung nya udah berapa ya, Rey?”
“Nggak
tau nih.. Katanya kita nggak boleh hitung, Mon. sabar aja deh ya, ntar juga
kelihatan kalau udah 1000”
Setiap
hari.. mereka bersama membuat burung-burung kertas.. Reyhan juga sering
menemani Monica ke rumah sakit untuk check up dan membeli obat-obat yang tidak
akan pernah memperbaiki keadaannya, malah memperburuk semuanya.
“Aku
pesimis bakal nyelesain semua burung ini.. hidupku gak lama lagi” ntah apa yang
terjadi Monica merasa lelah dan ingin berhenti melanjutkan pekerjaan yang sudah
kami lakukan selama 1 minggu setiap pulang sekolah.
“Kamu
pasti bisa! Kamu harus optimis! Malah kamu juga harus optimis bakal ada mujizat
yang datang sama kamu, dan membawa pergi leukemia itu. Kamu yang tegar ya!” Reyhan
mengusap lembut kepala gadis itu.
Reyhan
memang sahabat yang baik, sahabat yang selalu mendukung Monica dalam keadaan
apapun, selalu menjaganya dari segala hal yang tidak baik untuknya, dan selalu menjadi
tempat sandaran saat Monica merasa lelah dan sedih. Monica sangat menyayangi
Reyhan, sahabat terbaik yang pernah didapatkannya sepanjang hidupnya.
Keadaannya
sudah semakin parah.. Penyakit itu semakin gila, seolah-olah penyakit itu
berpesta di dalam tubuh gadis cantik itu, penyakit itu takkan pernah pergi dan
membiarkannya bahagia. Monica harus melawan rasa sakit yang dialaminya saat
ini, harus tetap tegar dan kuat. Monica harus menghadapi cobaan ini dengan
lapang dada.
***
“Burung-burung
yang jumlahnya semakin lama semakin banyak, aku rasa tinggal sedikit lagi
burung-burung ini akan selesai kami buat bersama. Begitu juga dengan hidupku,
aku rasa tinggal sedikit lagi waktuku di dunia ini.” Katanya dalam hati.
“Rey..
aku rasa ini sudah 1000. Terus kamu mau apa?”
“Okee.
Aku mau ke rumah kamu, kamu tunggu aku di ruang tamu dan biarin aku ngerjain
sendiri di kamar kamu..”
5
jam aku membiarkan Reyhan berdiam diri di kamarnya, terasa sangat lama Monica
menunggu sambil menonton televisi di ruang tamu. Monica tak tau Reyhan sedang
apa di sana, ntah bersemedi, mengerjakan sesuatu atau malah tidur?
Akhirnya
setelah sekian lama Monica menunggu, Reyhan keluar, ia pulang dan membiarkan Monica
menikmati keindahan langit kamarnya yang akan selalu menemani harinya yang
sepi. Monica melihat ke langit-langit kamarnya, Reyhan menempeli nya dengan
awan-awan biru yang terlihat segar, sejuk, damai, dan indah.. betapa damainya
hati saat melihat hal itu. Reyhan juga sudah menempel 1000 burung kertas itu
dengan membentuk huruf M, sangat indah..
***
“Hariku
sudah semakin sedikit, kesempatanku bernafas pun semakin sedikit. Umurku tidak
lama lagi, dokter menyarankan untuk aku dirawat di rumah sakit, namun aku
meminta aku dirawat di rumah saja, aku ingin tetap menikmati indahnya dan
ramainya kehidupanku di kamarku.” Kata Monica pada Reyhan yang setiap hari
meluangkan waktu untuk menemani Monica.
“Hey..
lihatlah, Rey. Sekarang burung-burung itu ada di kamarku. Aku bahagia
melihatnya setiap hari, setiap aku bangun tidur dan setiap aku ingin tidur. Aku
ingin setelah aku tiada kamu menghitung berapa sebenarnya jumlah burung-burung
ini..” kata Monica padanya.
“Iya..
aku pasti ngelakuin itu!”
Monica
merasa kehidupanku tidak pernah sepi sekarang, Mama, Papa dan Reyhan selalu menemaninya,
membiarkan jendela terbuka, membiarkannya menikmati keindahan langit kamarnya
dan membiarkan angin meniup Monica dan burung-burung kertas itu, hingga Monica
merasa sedang berada di luar rumah.
***
Hari
ini matahari tidak bersinar, orangtuanya dan Reyhan masuk ke kamar itu, melihat
tidak ada lagi tanda kehidupan pada diri itu. Reyhan mencoba membangunkannya,
tapi dia tak sadar juga. “Mon.. cepet banget kamu pergi. Kenapa? Kenapa? Aku gak
tau gimana hidupku tanpa kamu. Tapi aku yakin aku harus tegar! Aku janji aku
bakal ngitung burung-burung ini buat kamu, aku janji gak akan pernah lupakan
kamu, aku janji akan selalu menjaga burung-burung ini buat kamu, burung-burung
yang menyimpan kenangan antara kamu dan aku.. aku sayang kamu, Mon. Ragamu
memang telah tiada, tapi semua kenangan tentang kamu tidak akan pernah tiada. Selamat
jalan, Mon..” air mata menetes dari wajahnya dan jatuh ke pipi lembut gadis
cantik yang terbaring kaku di tempat tidurnya.
-END-
0 komentar teman-teman :):
Posting Komentar
Halo!
Terimakasih sudah mau membaca blog saya. Semoga Anda suka :) Oh iya kalau mau kasih komentar, kasih komentar yang baik dan membangun ya. Supaya komennya enak dibaca :) Hahaha makasih