Haiiii, selamat siang kalo lagi
baca siang, selamat pagi kalo lagi baca pagi, dan selamat malam kalo lagi baca
malam. Kali ini aku pengen cerita (lagi), liat aja judulnya pasti udah tau aku
mau cerita tentang apa. Dan dulu waktu kelas 1 SMA, aku iseng-iseng buka kamus
hp, terus ngetik kata kunci 'friend' di urutan kedua keluar kata : 'Friend in
need is friend indeed' yang artinya teman sejati. Aku merenung sesaat, dan
akhirnya aku mimisan. Entah kenapa, kalo ngomongin soal teman dan keluarga
telingaku agak sensitif. Membaca kata teman sejati, mataku mulai panas dalam,
telingaku mimisan dan mulutku mulai pingsan. Aku dilema, aku pusing, aku lupa
ingatan. Emang ngetiknya simple, ngejanya simple, bacanya simple, cuma :
T-E-M-A-N S-E-J-A-T-I, tapi maknanya dalam, nyari yang kayak gitu juga susahloh
bener.
1 bulan yang lalu, aku pernah
bermasalah sama seorang teman. Dan ada beberapa orang yang seperti malaikat
dikirimkan untuk menjadi pendukung layaknya cheerleader. Orang-orang itu
menasehati aku dengan sabar, walau aku keras kepala mereka tetap bimbing aku
dengan sabar, lebih sabar daripada ngajarin ikan jalan(?) iya. Mereka juga
bilang sesuatu tentang sahabat, katanya : sahabat bukan tentang apa yang sudah
diberikannya kepadaku, tetapi juga tentang apa yang sudah kuberikan kepadanya.
Maksud kata berikan di sini bukan soal materi, tapi tentang banyak hal,
termasuk perhatian, kasih sayang, dukungan, semuanya. Dia bilang, sahabat itu
juga selalu ada di saat apapun. Kalau dia selalu ada saat kita sedih dan
senang, dan kita pun begitu, itulah sahabat.
Dalam rangka menyukseskan ujian
mid semester ganjil di bulan oktober kemaren, aku nyempatkan waktu untuk
belajar hidup-hidupan. Ujian pertama, bahasa Indonesia dan agama. Jadi, aku
belajar agama, aku baca buku agama malam-malam, malam itu dingin dan aku
ditemani sebuah lampu yang sangaaat terang, lampunya warna putih dan dia
ngawani aku belajar sampe tertidur lelap di dekapan buku. Wait, sekarang
bukan saatnya mempermasalahkan lampu dan buku, yang jadi intinya saat ini adaalaaaah…. Ada 1 bab di dalam buku itu yang ngomong tentang sahabat, jadi di dalam buku itu tertulis, "Sahabat adalah satu jiwa yang tinggal di dalam 2 tubuh -Aristoteles" sampe sekarang kalimat itu masih berputar-putar dalam benakku. Itu maknanya dalam, lebih dalam daripada jurang dan lautan. Speechless, gaktau mau ngomong apalagi.
Ini ayat alkitab, cek sendiri kalo nggak percaya. |
speechless. |
Ini dari Venia, pas aku tipus dia mention kayak gitu. Sebenarnya yang jadi sorotan bukan kata : GWS nya, melainkan : bf. Bukan, bukan boyfriend atau bencongfriend, tapi bestfriend. Thankyouuuu ya;))) |
Ini baru aja beberapa hari yang lalu, ini juga suara dari hati. Iya, kalau aku merasa sendiri aku selalu ingat kalimat yang di atas. |
Ini keterangan nya sama aja kayak yang di atas, maknanya juga sama kok |
Ini post tentang Amigossa, teman lesku waktu kelas 1. I miss Amigossa so much:') |
Bersama sahabat, semuanya terasa indah:)))))))))) |
Ini cuma salah paham, awalnya sih becanda tapi dianggap serius sama Ernita. Dan inilah teman-temanku yang baik-baik dan cuteee:* |
Ah capek, rasanya udah malas ngetik ini itu, mungkin tulisan tulisan itu cukup mewakili apa yang sebenarnya mau kusampekkan sekarang. Intinya, kehilangan seorang sahabat bukan berarti duniamu hancur, ingat masih banyak orang yang mengasihi kamu, menyayangi kamu dan ingin menjadi sahabatmu. Last but not least, makasih banyak teman-temanku yang baik-baik, especially kawan yang kayak udah abang sendiri : Theo. Oh iya di buku agamaku juga Aristoteles bilang, mencari sahabat itu mudah, tetapi membangun persahabatan itu tidak mudah. Okeeeehhhh byeeeee, sampai jumpa di post selanjutnya;;;)))
Baca juga :
- Monyetku
- Amigossa
Sumber gambar :
Iya ngga banyak orang yang bisa dijadiin sahabat, dan harusnya kita banyak-banyak manfaatin waktu buat sekadar ngobrol sama mereka sebelum saling kepisah jauh :') #curhatdikit.
BalasHapusIyaaa kak betuuuul banget itu! :)
HapusMakaciii Anggi {}
BalasHapusSama-sama, Niaaaaouuww:))))
Hapussuka sama kata-kata ini : Ini bener, kapan aja temen bisa jadi musuh dan musuh bisa jadi temen. Tapi hidup ini banyak pilihan. Nah, sekarang mendingan nggak punya musuh aja deh, mending semuanya jadi temen dan nggak ada kata musuh!
BalasHapussemangat terus! ;D
Makasih kak,okee kita sama-sama semangat kak :D
Hapus