Kamis, 12 September 2013

Sign Of Love

Sumber gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCiOgp117pDqbbgcfKjKZI1UkcYyyTD-1g3NmHZ_pO9K756Eb6sqln0KIAV-a3nTE2jsDiZO92wmXyBer87g_yy7FeB7z3AeLQlHstVkI5kL-Kr1PDueCVKfw0X7Y7btbP_2LD3qDWyvXE/s400/image3.jpg


    Kembali lagi menapakkan kakiku di sekolah setelah libur semester. Semuanya biasa saja sebelum aku melihat papan pengumuman. Melihat daftar pembagian kelas dan isi orang dalam tiap kelas. Badanku bergetar, suaraku pun ikut bergetar, keringat bercucuran. Aku merasa beruntung! Benar-benar beruntung!

    Aku masuk kelas melihat setiap kursi sudah terisi, kecuali 1. Aku makin bergetar, keringatku semakin banyak. Perlahan aku berjalan menuju kursi kosong itu.
    "Kamu mau duduk di sini, Del? Yaudah duduk aja." tawar Jerry.
    "Serius?"
    "Iya!"
    "Thanks ya, Jer!" aku duduk dan mencoba me-lap keringatku dan mengembalikan kondisiku seperti semula, walau itu berat.
    Jerry, Jerry-lah dalang dari semua ini! Sudah begitu lama aku memendam perasaanku padanya. Terhitung mulai kelas 2 SMP saat Jerry pindah ke tempat ku sekolah. Aku sangaaat menyukainya sejak itu, walau kami tidak sekelas, tapi aku bisa memandanginya dari kejauhan. Dan hari ini adalah hari keberuntunganku karena aku ditakdirkan untuk satu kelas dengan Jerry. Yipiii! Aku merasa dunia berhenti berputar tadi, tepat saat Jerry menawarkan tempat di sampingnya untuk kududuki.
♡♡♡
    6 bulan sudah aku duduk dengannya, benar-benar mengasyikkan. Kami seperti saling melengkapi, Jerry pandai Fisika, sedangkan aku Kimia. Kami saling mengajari dan saling mendukung. Saling membantu kecuali saat ujian. Sama-sama tertawa, bersedih dan merangkul beban berat bersama hingga semua terasa ringan. Itulah yang membuat aku semakin menyukainya, menyukai semua yang ada pada dirinya. Menyukai segala kelebihannya yang membuatnya terlihat spesial, dan menyukai setiap celah kekurangannya yang membuatku bisa menutupi celah itu. Sayangnya aku tak pernah tau bagaimana perasaannya padaku. Biarlah kupendam ini walau sudah begitu lama..
    "Dellaaa, denger-denger kamu sebangku Jerry ya? Ciee senengnya akhirnya impianmu menjadi nyataa, yuhuuu!" Vina menggodaku.
    "Apaan sih, Vin! Hehehe iyaa aku seneng banget, Vin. Pasti Luna nih yang bocor!"
    "Hehehe iyaa, Del. Kemaren aku telepon-an sama Luna. Katanya dia sekarang sibuk sama OSIS ya?"
    "Iyaanih, Vin, selain itu juga dia sibuk sama Frans. Sampe aku dicuekin! Huuu!"
    "Yaaelaah, kan ada Jerry sekarang." katanya sambil mencolek pipiku "Eh lagian Del, coba deh kamu browsing, liat tuh tanda-tanda pria jatuh cinta. Siapa tau Jerry suka sama kamu! Hahahaha!!!!"
    "Ihh apaan sih! Gila kamu, Vin!"
    Sesampainya di rumah, aku merenungkan apa yang dikatakan Vina, yang kutahu Jerry agak tertutup dan mustahil rasanya bila dia menyatakan cinta. Aku pun mulai gila, mengambil handphone, mengetik dan menghapus keyword 'Tanda Pria Jatuh Cinta' di google, dan tanpa sengaja aku memencet OK. I got the result! Kubuka satu per satu sambil membaca nya, baiklah tak semudah itu bagiku mengingat masa lalu dan menulisnya kembali dalam sebuah notes. Kuputuskan untuk menulis tanda-tanda itu dalam notes kecilku, dan mulai memberi tanda centang pada setiap tulisan-tulisan itu bila sudah kualami.  
♡♡♡
    Siang itu aku duduk sendiri di kantin sambil melahap semangkok bakso yang baru saja kupesan, Luna benar-benar sibuk dan tak sempat menemaniku setiap keluar main-main, Frans selaku ketua osis dan pacarnya selalu mencari alasan agar bisa dekat dengan Luna setiap saat dan hal ini sangat menyiksaku.
    "Heei, Del, sendiri aja nih? Boleh gabung?"
    "Eh Jerry, tumben gak ke lapangan? Yaudah duduk aja.."
    "Oke makasih ya, Del. Kamu ngapain di sini?"
    "Lagi makan bakso, kamu sendiri? Biasanya kan kamu ke lapangan main bola, lah ini?"
    "Uhh.. ehm.. ee.. ya.. aku, aku cuma.. aku bosan aja umm.. pengen kelili.. ke kantin maksudnya! Haa iya ke kantin!" wajahnya sedikit kebingungan dan telapak tangannya mengeluarkan keringat. Aneh!
    "Kamu kenapa, Jer? Ada yang salah?"
    "Enggak kok.. By the way, kamu imut kalo lagi makan"
    Uhh hari ini Jerry sedikit aneh, gak biasanya dia melontarkan jawaban konyol seperti itu, dan gak biasanya dia kebingungan menjawab pertanyaan. Tapii.. Heyy tunggu dulu! Ini tandanya! Segera kubuka notesku dan memberi tanda centang!
        - Dia berusaha berada di dekat Anda
        - Salah tingkah
♡♡♡ 
    "Aduuuh, gimana ini ya!" ujarku gelisah sambil melihat jam tanganku.
    "Kenapa kamu, Del?" tegur Jerry yang kebingungan melihatku.
    "Inii.. makalahku belum di-print, aku kelupaan, Jer. Padahal sebentar lagi bell." tiba-tiba air mataku menetes, aku semakin gelisah. Makalah itu memang dikumpulkan les kedua, tapi apapun ceritanya murid tidak diperbolehkan keluar sekolah setelah bell masuk berbunyi, dan kalo ketahuan bisa gawat.
    "Yaudaah, kamu simpan di flashdisk yang kamu pegang kan? Sini sini biar aku yang ngurus."
    Jerry merampasnya dari tanganku dan begitu saja pergi meninggalkan aku, aku sangat gelisah. Apa yang akan terjadi nanti? Gimana kalo Jerry dihukum? Dan aku juga dihukum? Aduuuh..
    Kriiiiiiing..
    Bel pelajaran pertama berbunyi, semua murid masuk ke dalam kelas, namun Jerry tak kunjung datang. Aku benar-benar gelisah..
    Tok..tok..tok..
    Jerry terlihat mengetok pintu setelah 20 menit pelajaran, keringat bercucuran di dahinya, terlihat sangat lelah.
    "Permisi bu.."
    "Jerry kamu darimana? Kamu sadar kamu terlambat 20 menit?"
    "Maafkan saya, Bu. Saya terima kalau Ibu hukum saya, tapi izinkan saya meletakkan ini di meja dulu." katanya sambil memegang makalah.
    "Baik saya izinkan! Setelah ini kamu lari keliling lapangan sampai pelajaran saya berakhir!"
    Jerry masuk, meletakkan makalahku dan pergi ke lapangan.
    "Tunggu, Jer! Aku ikut!"
    "Della! Mau kemana kamu?" Bu Dina berdiri seolah melarangku pergi.
    "Maaf, Bu, Jerry terlambat karena saya, karena Jerry menolong saya,Bu. Saya merasa bersalah jika Jerry menanggung itu sendirian."
    "Della.." ucapnya pelan. Sementara Bu Dina hanya mengangguk dan memberiku izin.
    Berlari bersama Jerry di tengah teriknya mentari pagi, benar-benar panas dan membuatku lelah. 10 menit pertama kami sama-sama diam, suasana beku, hanya langkah kaki kamilah yang memecah kebekuan itu.
    "Jer.. maaf ya, gara-gara aku kamu dihukum!"
    Jerry tersenyum sambil menatap hangat mataku.
♡♡♡
    'SO CALL ME!! CALL ME!! MISS MOVIN' ON!'
    Hey.. tak biasanya handphoneku bunyi, ada sms.
    Jerry : Selamat malam, Della.
    Della : Malam, Jer. Ada apa ya?
    Jerry : Enggak hehehe.. Kamu lagi apa, Del?
    Della : Lagi dengerin lagu nih..
    Jerry : Oh ya? Lagu apa?
    Della : This Love.
    Jerry : Maroon 5 ya? Kamu suka Maroon 5 ya, Del?
    Della : Iyaa hehehe cuma suka lagunya beberapa kok, Jer.
    Jerry : Oh.. Sama dong hehe udah makan, Del?
    Della : Udah.
    Jerry : Kamu suka apa sih, Del?
    Della : Maksudnya?
    Jerry : Ntah tokoh kartun apa gitu.
    Della : Ohh, aku suka micky mouse, Jer.
    Begitulah percakapan itu berlanjut sampai yang terakhir..
    Jerry : Good Night, Della. Have a nice dream. Gbu :)
    Della : Good Night too, Gbu :)

    Barulah aku tersadar akan semua hal yang terjadi hari ini sebelum aku tidur, aku segera membuka notes ku dan mencentang kembali beberapa hal.
        - Rela Berkorban
        - Banyak Tanya Mengenai Anda
        - Rajin Memberikan Perhatian
♡♡♡
    Vino, tetanggaku yang juga satu sekolah denganku menemui ku di dalam kelas saat keluar main-main. Dia bertanya banyak hal padaku, kami ngobrol asik di dalam kelas dan menceritakan banyak hal. Ini jarang terjadi sepanjang hidupku. Kalau pun aku bertemu Vino di sekolah, hanya buat nebeng, gak lebih. Di tengah asiknya ngobrol sesekali aku melihat tatapan tajam Jerry pada Vino. Sesekali aku melihat wajahnya yang tampak sedang kesal. Mungkinkah Jerry cemburu? Atau hanya perasaanku saja?
    "Del, nanti kamu mau pergi sama si Vino Vino itu, ya? Uhh padahal aku mau kerumah kamu loh nanti!"
    "Ha? Ngapain Jer kerumah?"
    "Aku mau itu.. Ngantar titipan Mama buat kamu, tapi aku lupa bawa tadi."   
    "Titipan Mama?"
    "Iyaa.. Hehehe.."
    "Yaudah ntar aku langsung pulang deh!"
    Hari ini beda, meskipun gakjadi nebeng sama Vino, tapi hari ini aku pulang dengan Luna, benar-benar menyenangkan!
    "Eh Del, kamu jadian ya sama si Jerry?"
    "Ahh nggak ah! Gosip darimana tuh Lun?"
    "Enggak cuma curiga aja, kalian kayak pacaran gituu, apalagi si Jerry sering curi-curi pandang ke kamu Del. Ngerasa nggak sih?"
    "Rasain gituu sih, tapi ahh tau deh!"

    Jerry : Del, aku udah di depan, nih. Keluar dong..
   
    Aku bergegas membuka pintu dan gerbang rumahku, Jerry sudah lama menunggu. Dan.. aku mempersilakannya masuk dan duduk di ruang tamu.   
    "Jadi kamu ada perlu apa?"
    "Kamu cantik banget hari ini.. Dan..aku mau ngasih ini buat kamu!" katanya sambil memberikanku sebuah boneka micky mous ukurannya 1/2 tinggi badanku, sangat sangat menggemaskan.
    "Loh? buat apa ini, Jer?"
    "Nggak, kemaren pas aku pergi jalan-jalan aku ngeliat ini, katanya ini limited, makanya aku beli dan ngasih buat kamu.."
    "Oh ya? Thanks loh!"

    Mencentang beberapa hal yang tersisa.
        - Cemburu
        - Curi-curi Pandang
        - Mencari alasan untuk bertemu
        - Memberikan kamu sesuatu
    Hanya 1 hal yang belum, yaitu.. Menyatakan perasaan yang sesungguhnya

♡♡♡
    Sudah 1 minggu aku tidak melihat Jerry, dia tidak ada dimana-mana, rumahnya tertutup, tidak ada di sekolah, dan dimana saja. Nomor handphone-nya pun tidak aktif. Setiap kali aku mengirim pesan ke facebooknya, dia hanya melihat dan tak menjawab. Aneh. Di sinilah aku benar-benar merasakan gelisah dan rasa rindu yang bergejolak. Akhirnya aku mengetahui sesuatu saat aku menyadari, boneka yang diberinya memiliki kantong kecil berisi sebuah catatan kecil.
    'Halo, Del.
    Kamu pasti lagi nyari aku ada dimana?
    Stop nyari aku! Kalopun kamu nyari gak akan ketemu.
    Aku pergi.. Aku pergi dari kehidupan kamu, Del.
    Sebenarnya aku udah lama banget suka sama kamu.
    Dan aku rasa aku beruntung saat kita sekelas.
    Saat itulah harapanku bersinar, namun memudar kembali saat aku tau orangtuaku akan pindah tugas.
    Aku jauuuh Del, jangan nyari aku ya.
    Satu hal yang kamu perlu tau, dan perlu kamu ingat, aku sayaaang banget sama kamu!
    Kalo aku punya pilihan, aku lebih memilih untuk jaga kamu selamanya.
    Tapi ini belum saatnya. Kalo kamu rindu aku, peluk boneka itu ya.
    Salam sayang.


    Mengapa aku menaruh hati padamu? Mengapa kau membuka harapan dan begitu saja menutupnya? Pernahkah kau sadar harapan ini tumbuh saat kita mulai bersama? Pernahkah kau sadar harapan ini hampir terwujud saat kau memberi tanda? Taukah kau betapa sakitnya ditinggalkan orang yang disayangi? Aku takkan menyalahkanmu, aku hanya bertanya padamu... "Mungkin kau bukanlah jodohku.. bukan takdirku. Terus terang, aku merindukanmu, setengah mati merindu!" Jerry! I miss you..   

2 komentar teman-teman :):

  1. tak ada yang lebih menyakitkan selain di tinggal orang yang kita sayang. semoga cepet dapet yang baru ya

    BalasHapus

Halo!
Terimakasih sudah mau membaca blog saya. Semoga Anda suka :) Oh iya kalau mau kasih komentar, kasih komentar yang baik dan membangun ya. Supaya komennya enak dibaca :) Hahaha makasih

 

Anggi Doloksaribu Template by Ipietoon Cute Blog Design